Pertemuan pertama semester 2 informatika Samuel Mikael Kartawinata 8A absen 32
Ada delapan elemen di informatika
- Berpikir Komputasional (BK)
- Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
- Sistem Komputer (SK)
- Jaringan Komputer dan Internet (JKI)
- Analisis Data (AD)
- Algoritma dan Pemograman (AP)
- Dampak Sosial Informatika (DSI)
- Praktika Lintas Bidang (PLB)
Dari delapan elemen diatas semuanya ada dalam buku informatika.
Untuk hari ini kami belajar bab Analisis Data (AD) mulai dari halaman 113.
Gambaran awal
Jika kita mempunyai kumpulan data yang cukup banyak, kita akan sulit
untuk melakukan pencarian data tertentu dalam kumpulan data tersebut.
Pencarian data di dalam aplikasi pengolah lembar kerja dapat dilakukan
menggunakan fungsi untuk pencarian data (Vlookup, Hlookup).
Untuk membantu analisis data, kita juga dapat menampilkan data
dalam bentuk visual, seperti grafik untuk membandingkan data yang satu
terhadap data yang lain.
Kita akan mempelajari cara mengolah data dari
sekumpulan data menjadi data yang lebih ringkas, atau yang biasa disebut
peringkasan data. Peringkasan data merupakan salah satu penerapan dari
konsep abstraksi dalam berpikir komputasional.
Pivot table adalah sebuah tabel berisi data yang telah diringkas
berdasarkan kategori tertentu. Peringkasan data tersebut dapat melibatkan
proses penjumlahan, perhitungan rata-rata, dan sebagainya. Peringkasan ini
dilakukan untuk mendapatkan informasi yang lebih berguna terhadap data
yang ada, yang nantinya dapat digunakan untuk membantu proses analisis
data.
SUMIFS dan COUNTIFS adalah formula yang dapat dipergunakan pada
aplikasi lembar kerja untuk menghitung nilai dari sekumpulan data
berdasarkan kondisi tertentu.
A. Pencarian Data
Pencarian data di dalam lembar kerja dapat dilakukan dengan menggunakan
fungsi. Pada saat kalian mencari data, ada dua kemungkinan yang dapat
diperoleh, yaitu data yang dicari ditemukan (kondisi benar atau TRUE) atau
data yang dicari tidak ditemukan (kondisi salah atau FALSE). Fungsi yang
dapat digunakan terdiri atas dua kelompok, yaitu: fungsi lookup dan fungsi
reference.
Look up artinya mendapatkan data tentang sesuatu. Fungsi Lookup terdiri
atas fungsi vlookup dan Hlookup. Vlookup dipakai jika range data disusun secara
vertikal, sedangkan Hlookup dipakai jika range data disusun secara horizontal.
Sebagai contoh penggunaan vlookup, pada digunakan range data yang berisi kode mata pelajaran dan nama lengkap dari suatu mata pelajaran (range B6:C9).
Pada tabel data nilai peserta didik yang terdapat dalam range
(A1:D3), khususnya dalam cell C2 dan C3, digunakan fungsi vlookup untuk
memperoleh nama lengkap mata pelajaran. Untuk kodemp = “MAT”, fungsi
vlookup akan mencari pada range B6:C9 apakah kodemp tersebut ada. Jika
kodemp ada, fungsi vlookup akan memberikan nama lengkap mata pelajaran,
yaitu Matematika.
Contoh berikut akan menggunakan data kode nama kota dan nama
provinsi di Pulau Sumatra.
2. Pencarian Data dengan Fungsi Reference
Reference adalah fungsi untuk mengacu suatu lokasi data di dalam suatu
range. Gambar 6.8 berikut ini mengilustrasikan pencarian dengan berbagai
fungsi yang akan dipelajari yaitu fungsi match, index, dan choose.
Sebagai contoh, pada Gambar dibawah, digunakan range data yang berisi kode
mata pelajaran dan nama lengkap dari suatu mata pelajaran (range G1:H4).
Fungsi match akan mencari ke dalam range data, apakah ada kode = “FIS”.
Jika kode ditemukan, fungsi match akan memberikan posisi kode dalam
range data, yaitu pada posisi 2.
B. Visualisasi Data
Data yang disusun dalam bentuk tabel dapat ditampilkan dalam bentuk
grafik atau chart. Inilah yang disebut dengan visualisasi data. Visualisasi data
memudahkan untuk memahami makna data yang ada, biasanya kegiatan ini
disebut dengan analisis data.
Setiap jenis chart mempunyai kegunaan yang berbeda dari chart lainnya
dalam visualisasi data. Di dalam Ms Excel, terdapat beberapa jenis charts untuk
visualisasi data, seperti ditunjukkan pada tabel berikut ini.
Visualisasi data juga dapat digunakan untuk melakukan prediksi terhadap
nilai data, yaitu memperkirakan nilai data di waktu yang akan datang. Chart
yang dapat digunakan untuk membantu prediksi data ialah Line atau Column.
Untuk prediksi, data pada sumbu x haruslah data yang menunjukkan waktu,
misalnya bulan atau tahun.
Jenis Chart dan Kegunaannya
Panduan untuk membuat chart yang baik seperti berikut.
1. Tentukan jenis chart yang tepat sesuai dengan keperluan seperti catatan
pada tabel di atas.
2. Perhatikan apakah chart hanya untuk satu kelompok data, atau untuk
beberapa kelompok data. Jika untuk beberapa kelompok data, kalian
perlu menuliskan legenda (legend) untuk setiap kelompok data. Legend
harus bermakna sesuai dengan datanya.
3. Lengkapi chart dengan grafik (title), label sumbu x dan sumbu y (axislabel), atau label yang bermakna.
C. Peringkasan Data
Pada umumnya, data yang akan dikelola itu berjumlah banyak dan sulit untuk
dipahami secara langsung. Dengan melakukan peringkasan data, kalian
dapat melihat gambaran secara umum dari data yang dimiliki sehingga
analisis data dapat dilakukan dengan lebih baik. Ada beberapa cara untuk
melakukan peringkasan data, antara lain menggunakan (1) fungsi kalkulasi
data berkondisi, SUMIFS dan COUNTIFS; (2) pivot tables; dan (3) tables
otomatis dari perangkat pengolah data.
1. SUMIFS dan COUNTIFS
Apa perbedaan antara SUMIF dengan SUMIFS? Sama seperti yang
kita pelajari di kelas Bahasa Inggris terkait objek tunggal dan jamak, ini lah
yang terjadi pada fungsi tersebut. Fungsi ini sama-sama menghitung jumlah
data yang memenuhi kondisi tertentu, hanya saja untuk SUMIF kondisi yang
ditentukan hanya satu, sedangkan untuk SUMIFS dapat memiliki lebih dari
satu kondisi. Hal yang sama juga berlaku untuk fungsi COUNTIF dan COUNTIFS.
Nama Fungsi SUMIFS berasal dari dua kata kunci: “SUM” dan “IFS”, dimana
fungsi ini akan melakukan proses SUM (data) apabila (IF) memenuhi (satu
atau banyak kondisi).
Nama fungsi COUNTIFS berasal dari dua kata kunci: “COUNT” dan “IFS”,
dimana fungsi ini akan melakukan proses COUNT (data) apabila IF memenuhi
(satu atau banyak kondisi).
Berikut adalah contoh sederhana terkait implementasi fungsi SUMIFS dan
COUNTIFS pada data dengan volume kecil.
1. Data yang ingin dihitung berada di cell C2 sampai C9 (ini yang disebut
sum_range).
143 Bab 6 Analisis Data
2. Karena ada 2 kondisi yang harus dipenuhi, kalian memerlukan 2 nilai
untuk criteria_range dan criteria.
3. Kondisi pertama (cell H2): bulannya Januari, criteria ini tersimpan pada
cell F2 dan criteria_range yang akan dicari pada data utama, yaitu data
bulan, terdapat di cell A2 sampai A9.
4. Kondisi kedua (cell I2): namanya Adhi, criteria ini tersimpan pada cell
G2 dan criteria_range yang akan dicari pada data utama, yaitu data
nama, terdapat di cell B2 sampai B9.
2. Pivot Table Satu Dimensi
Pivot table satu dimensi digunakan untuk meringkas data dari suatu
kumpulan data (dataset). Pada pivot table satu dimensi, data yang akan
digunakan sebagai baris pivot berasal dari satu kolom data pada kumpulan
data.
1. Kolom 1 adalah filter, untuk memilih data pada kolom 2 yang akan
diringkas.
2. Kolom 2 “pivot”, yaitu data yang akan diringkas berdasarkan nilai data.
Artinya, kalau data muncul lebih dari satu kali, pada tabel pivot, hanya
akan ditampilkan satu kali.
3. Kolom 3 adalah data yang akan dijumlahkan/dicacah atau dihitung
dengan fungsi statistik.
Sebagai contoh yang memperjelas ilustrasi pada Gambar 6.11, untuk data
nilai berikut ini, dibuat pivot table dengan kolom kode mapel sebagai baris
pivot (Rows), kolom nama sebagai filter, dan kolom nilai sebagai data yang
tambahkan video dari youtube
BalasHapus